Minggu, 15 November 2020

Sejarah Hari Buruh Di Indonesia

Normal 0 false false false IN X-NONE AR-SA MicrosoftInternetExplorer4 Peringatan Hari Buruh Indonesia sudah mulai dijalankan tanggal 1 Mei tahun 1920. Bahkan Indonesia tercatat selaku negara Asia pertama yang merayakan 1 Mei selaku hari buruh. Melalui UU Kerja No. 12 Tahun 1948, pada pasal 15 ayat 2, dinyatakan bahwa “Pada hari 1 Mei buruh dibebaskan dari keharusan kerja.” Berdasarkan peraturan tersebut, kaum buruh di Indonesia, senantiasa memperingati May Day setiap tahunnya. Ini berarti telah sejak lebih dari 90 tahun yang kemudian May Day telah diakui sebagai harinya kaum buruh di Indonesia. Namun, sejak kurun pemerintahan Orde Baru, hari Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia. Dan semenjak itu, 1 Mei bukan lagi merupakan hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam penduduk dan ekonomi. Hal ini disebabkan sebab gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan paham komunis yang semenjak terjadinya G30S PKI pada 1965 yang ditabukan di Indonesia. Semasa Soeharto berkuasa, agresi untuk perayaan May Day masuk kategori acara subversif, alasannya adalah May Day selalu dikonotasikan dengan ideologi komunis. Konotasi ini terang tidak pas, sebab dominan negara-negara di dunia ini (yang sebagian besar menganut ideologi nonkomunis, bahkan juga yang menganut prinsip antikomunis), menetapkan tanggal 1 Mei selaku Labour Day dan membuatnya selaku hari libur nasional. Orde Baru kemudian melarang buruh untuk memperingati May Day, sebab Orde Baru memiliki panik tersendiri terhadap kesolidan buruh di Indonesia, terutama peringatan May Day yang bisa mengkonsolidasikan ribuan buruh. Namun pada tanggal 1 Mei 1994, Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) kembali merayakan May Day di Medan, meskipun di bawah represifitas pemerintahan Orde Baru. Hal ini lalu dilanjutkan oleh Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) dan Pusat Perjuangan Buruh Indonesia (PPBI) dalam merayakan May Day pada tahun 1995. Aksi yang digalang oleh SMID dan PPBI ini ditujukan ke Kantor Departemen Tenaga Kerja dan kantor Gubernur Jawa Tengah, selaku simbol sentra kekuasaan. Setelah era Orde Baru rampung, meskipun bukan hari libur, setiap tanggal 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan demonstrasi di berbagai kota. Kekhawatiran bahwa gerakan massa buruh yang dimobilisasi setiap tanggal 1 Mei membuahkan kerusuhan, ternyata tidak pernah terbukti. Sejak perayaan May Day tahun 1999 hingga 2006 tidak pernah ada tindakan destruktif yang dijalankan oleh gerakan massa buruh yang masuk klasifikasi "membahayakan ketertiban lazim". Yang terjadi justru, tindakan represif aparat keselamatan kepada kaum buruh, sebab mereka masih berpedoman pada paradigma lama yang menganggap perayaan May Day yakni subversif dan didalangi gerakan komunis. Sepanjang tahun 1998-2012, aksi-agresi perayaan May Day banyak di kerjakan di pusat-sentra kekuasaan, seperti Kantor Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kantor Gubernur, Istana Negara, Depnaker, Disnaker, Gedung dewan perwakilan rakyat/MPR, dan lain-lain. Namun menariknya, di jangka waktu tersebut terjadi perubahan tujuan agresi dari sentra kekuasaan ke daerah industri, ialah pada rentang tahun 1997-2000. Pada jangka waktu tersebut, agresi-aksi May Day banyak dikerjakan di kawasan-daerah industri, mirip tempat industri Tandes Surabaya, tempat Industri di Sidoarjo, Gresik, Ungaran Jawa Tengah, dan Sukoharjo. Perubahan teladan agresi ke kawasan industri ini dilaksanakan alasannya daerah industri merupakan jantung kapitalisme. Dengan dilakukannya aksi di kawasan industri, maka buatan di pabrik akan berhenti dan pemilik modal akan mengalami kerugian besar. Perubahan pola aksi ke pusat kekuasaan kembali marak terjadi pada masa waktu 2001-2007. Namun info Mayday yang diangkat pada rentang waktu ini mulai menjadi sungguh politis sebab mengusung lawan neoliberalisme dan kapitalisme, menolak revisi UUK No. 13. Isu Mayday pada tahun-tahun ini pun bukan cuma mengangkat informasi normatif saja. Isu tersebut masih didominasi dengan info Mayday sebagai hari libur nasional dan kenaikan upah 100 persen. Sementara meskipun di rentang waktu 2008-2012 masih di warnai aksi-agresi ke sentra kekuasaan, namun yang berbeda di era waktu ini yakni serikat buruh kuning mulai ikut aksi memperingati Mayday. Pada tahun-tahun ini, informasi yang mendominasi ialah informasi upah, tolak PHK, hapus sistem kerja kontrak dan outsourcing. Perubahan teladan agresi ke pusat kekuasaan ini, pada mulanya ditanggapi sangat keras oleh rezim penguasa. Upaya untuk melarang kaum buruh untuk aksi ke sentra kekuasaan sungguh gencar dijalankan oleh rezim penguasa lewat pegawanegeri keselamatan. Bahkan sempat muncul pelarangan dan intimidasi kepada pengemudi truk biar tidak memuat buruh aksi ke pusat-pusat kekuasaan. Namun seiring dengan waktu, respons dari rezim penguasa makin melunak kepada aksi-agresi buruh ke sentra kekuasaan. Dalam akhir-selesai tahun ini, pihak penguasa hanya mengimbau supaya agresi buruh tidak rusuh serta mengawal secara ketat agresi-aksi yang dilaksanakan oleh buruh ke sentra kekuasaan. Selama tahun 2012, selain peringatan Mayday, buruh kembali banyak melaksanakan aksi di kawasan industri. Pada abad Oktober-November saja, agresi yang dijalankan di berbagai kawasan industri ini menimbulkan kerugian yang tidak sedikit bagi pengusaha. Lantas bagaimana aksi demonstrasi buruh 1 Mei 2015 hari ini? kita lihat saja apa yang hendak terjadi. /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;
Sumber https://ukoruinsby.blogspot.com


EmoticonEmoticon