Minggu, 20 September 2020

Hormon Dan Vitamin

Normal 0 false false false EN-US KO X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US; TUGAS MAKALAH MATA KULIAH BIOKIMIA (ABKC 2202) HORMON DAN VITAMIN D osen Pengasuh : Drs. H. Hardiansyah, M.Si Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si                                                             Disusun Oleh : KELOMPOK VI A Fitria Isrianti                                 (A1C213040) Hidayati Rahimah                          (A1C213253) Karina Azkiya                                (A1C213022) Khairunnida Rahma                       (A1C213011) Muna Lisa                                      (A1C213235) Siti Mei yani                                   (A1C213213) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN MARET 2014 v\:* behavior:url(#default#VML); o\:* behavior:url(#default#VML); w\:* behavior:url(#default#VML); .shape behavior:url(#default#VML); Normal 0 false false false EN-US KO X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US; table.MsoTableGrid mso-style-name:"Table Grid"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-priority:59; mso-style-unhide:no; border:solid black 1.0pt; mso-border-themecolor:text1; mso-border-alt:solid black .5pt; mso-border-themecolor:text1; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-border-insideh:.5pt solid black; mso-border-insideh-themecolor:text1; mso-border-insidev:.5pt solid black; mso-border-insidev-themecolor:text1; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US; BAB I PENDAHULUAN 1.1         Latar Belakang Di dalam badan terdapat berbagai macam tata cara yang menunjang hidup seorang insan. Salah satunya adalah sistem endokrin yang ialah tata cara dasar komunikasi dan regulasi di seluruh tubuh (Campbell et al , 2010:140). Sistem endokrin itu sendiri melibatkan hormon. Hormon dihasilkan oleh kelenjar yang terdapat di dalam badan insan. Untuk menyeimbangkan metode-metode yang bersusah payah dalam tubuh manusia juga diharapkan asupan vitamin yang cukup dari sumber-sumber vitamin yang beraneka macam. Apabila hormon dan vitamin melakukan pekerjaan tanpa kendala maka tubuh manusia itu selalu sehat. Namun kalau kerja hormon dan vitamin terhambat maka akan mengakibatkan beberapa kelainan atau penyakit. 1.2         Rumusan Masalah Dalam pembelajaran mengenai hormon dan vitamin, yang menjadi dilema antara lain: 1.       Apakah itu hormon dan vitamin? 2.       Bagaimana prosedur kerja hormon? 3.       Apa sajakah contoh dari beberapa macam hormon? 4.       Bagaimana metode pengendalian hormon? 5.       Apa sajakah jenis-jenis dan sumber-sumber vitamin? 6.       Apakah fungsi dari vitamin-vitamin tersebut? 1.3         Tujuan penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain: 1.       Mengetahui pemahaman dari hormon dan vitamin. 2.       Mengetahui cara kerja atau mekanisme kerja hormon. 3.       Mengetahui jenis-jenis hormon. 4.       Mengetahui wacana sistem pengendalian hormon. 5.       Mengetahui jenis-jenis dan sumber-sumber vitamin. 6.       Mengetahui fungsi dari jenis-jenis vitamin. 1.4         Metode Penulisan Metode penulisan dengan teknik studi kepustakaan atau literatur, yakni wawasan yang bersumber dari beberapa media tulis baik berbentukbuku, litelatur dan media yang lain yang pasti ada kaitannya problem yang di diskusikan di dalam makalah ini. BAB II HORMON DAN VITAMIN 1           2.1         Pengertian 2.1.1         Hormon Hormon berasal dari bahasa Yunani ‘horman’ , yang memiliki arti memacu, merangsang, atau menggalakkan. Dalam kamus kesehatan pemahaman hormon ialah senyawa yang dihasilkan oleh organ tubuh tertentu yang melakukan pekerjaan memacu fungsi organ badan tertentu sehingga akan terlihat karenanya. Artinya, meskipun diharapkan dalam jumlah terbatas, tetapi fungsinya cukup menentukan. Hormon ditubuh merupakan molekul yang dieksresikan ke dalam cairan ekstraselular, beredar di dalam darah, dan mengomunikasikan pesan-pesan regulasi ke seluruh badan kita yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin (Campbell et al, 2010:141). Kelenjar tersebut tidak mempunyai terusan khusus sehingga hormon yang dihasilkan pribadi diedarkan oleh darah. Proses pengeluaran hormon dari kelenjarnya disebut sekresi. Secara biasa , fungsi hormon adalah : 1.       Mengontrol kemajuan tubuh, 2.       Mengatur reproduksi, yang mencakup pertumbuhan sifat kelamin sekunder pada pria dan perempuan, 3.       Mempertahankan homeostasis, 4.       Mengintegrasikan dan mengoordinasikan aktivitas antara tata cara hormon dan saraf. 2.1.2         Vitamin Vitamin ialah   molekul organik yang dibutuhkan dalam kuliner dalam jumlah sungguh kecil dibandingkan dengan jumlah asam amino esensial dan asam lemak yang diharapkan oleh hewan dalam jumlah yang sungguh besar (Reace-Mitchell, 2004:23). Vitamin berfungsi untuk mengontrol metabolisme badan. Setiap vitamin memiliki peranan dan fungsinya masing-masing. Tanpa vitamin, manusia tidak akan mampu melaksanakan aktivitasnya. Namun perlu diamati supaya tidak mengkonsumsi vitamin berlebih atau malah kurang dari yang dibutuhkan tubuh. Beberapa vitamin tertentu bila diberikan dalam takaran tinggi mempunyai efek antioksidan yang membantu metode imunitas tubuh dalam menetralkan racun yang berasal dari radikal bebas bakteri dan penyakit. Beberapa vitamin lain mempunyai efek penyembuhan, selaku kebalikan dari defisiensi yang terjadi akibat kekurangan vitamin tersebut (Nurheti Yuliarti, 2009: 59). Vitamin berdasarkan kelarutannya didalam air dibedakan menjadi : 1.          Vitamin yang larut dalam air, adalah vitamin B dan vitamin C. 2.          Vitamin yang tidak larut didalam air, yaitu vitamin A, D, E, dan K atau disingkat vitamin ADEK. 2.2          Mekanisme Kerja Hormon Pada tahun 1950, Earl Sutherland memulai penelitian mengenai prosedur kerja enzim. Yang diperhatikan oleh Sutherland pada saat mencari tahu bagaimana epinefrin dan glukagon bekerja pada reaksi pemecahan glikogen dan pembentukan glukosa yaitu bahwa reaksi pemecahan glikogen dipercepat oleh hormon-hormon (Poedjiadi et al , 2011). Hasil observasi Sutherland yang lebih lanjut mampu menerangkan hal-hal penting tentang rancangan prosedur kerja hormon, adalah: 1.    Sel mengandung reseptor bagi hormon dalam membran plasma. 2.    Penggabungan hormong dengan reseptornya dalam membran plasma dapat merangsang siklase adenil yang juga terdapat dalam membran plasma. 3.    Peningkatan acara siklase adenil menyebabkan meningkatnya jumlah AMP siklik dalam sel. 4.    AMP siklik bekerja dalam sel untuk mengubah kecepatan satu atau beberapa proses. Normal 0 false false false EN-US KO X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;    Gambar 2.1 Mekanisme Kerja Hormon    Sumber: Poedjiadi et al , 2011 2.3          Jenis-Jenis Hormon Dalam hal struktur kimianya, hormon diklasifikasikan selaku hormon yang larut dalam air (hidrofilik) dan yang larut dalam lemak (lipofilik). Hormon yang larut dalam air, tergolong polipeptida (contohnya insulin, glukagon, gastrin) dan katekolamin (misalnya dopamin, nereponefrin, epinefrin). Hormon yang larut dalam lemak, termasuk steroid (misalnya estrogen, progesteron, testosteron) dan tironin (contohnya tiroksin) (Rumahorbo, Hotma. 1999). Terdapat tiga klasifikasi besar hormon: peptida, steroid, dan amina. Hormon peptida ialah kebanyakan dari hormon yang meliputi semua hormon hipotalamus dan hipofisis. Hormon steroid terbentuk dari kolesterol dan mampu larut menembus membran sel. Hormon amina yakni derivatif asam amino tirosin (Rumahorbo, Hotma. 1999). Faktor dan pelepasan dan penghambat Hipotalamus 1.       Thyrotropin – Releasing Hormone (TRH) 2.       Corticotrophin – Releasing Hormone (CRH) 3.       Growth Hormone – Releasing Factor (GRF) 4.       Somatostatin – Growth Hormone – Inhibiting Hormone 5.       Gonadotropin - Releasing Hormone (GnRH) 6.       Prolactin – Inhibiting Factor (PIF) 7.       Prolactin – Releasing Hormone 8.       Substansi P Tabel 2.1 Faktor dan pelepasan dan penghambat Hipotalamus Sumber: Rumahorbo, Hotma. 1999 Hormon Protein Hipofisis Anterior 1.       Thyroid – Stimulating Hormone (TSH) 2.       Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) 3.       Growth Hormone (GH) 4.       Follicle – Stimulating Hormone (FSH) 5.       Luteinizing Hormone (LH) 6.       Prolaktin 7.       Melanocyte – Stimulating Hormone Tabel 2.2 Hormon Protein Hipofisis Anterior Sumber: Rumahorbo, Hotma. 1999 Hormon Hipofisis Posterior 1.       Antidiuretic Hormone (ADH) 2.       Oksitosin Tabel 2.3 Hormon Hipofisis Posterior Sumber: Rumahorbo, Hotma. 1999 Hormon Pencernaan dan Metabolisme 1.       Insulin 2.       Glukagon 3.       Kalsitosin 4.       Hormon Paratiroid 5.       Kolesistokinin 6.       Gastrin 7.       Sekretin Tabel 2.4 Hormon Pencernaan dan Metabolisme Sumber: Rumahorbo, Hotma. 1999 Hormon Tekanan Darah dan Keseimbangan Elektrolit 1.       Angiotensin II Hormon untuk Pembentukan Sel Darah Merah 1.       Eritropoietin Hormon untuk Memodulasi Stres dan Nyeri 1.       Endorfin Tabel 2.5 Hormon Pendukung Sumber: Rumahorbo, Hotma. 1999 Hormon Gonad 1.       Estrogen 2.       Progesteron 3.       Androgen (terutama testosterone) Hormon Korteks Adrenal 1.       Aldosteron 2.       Glukokortikoid (khususnya kortisol) 3.       Androgen (terumata testosterone) 4.       Estrogen Tabel 2.5 Hormon Reproduksi Sumber: Rumahorbo, Hotma. 1999 Hormon Amina Hormon Tiroid 1.       Epinefrin 2.       Norepinefrin 3.       Melatonin (dari hipofisis anterior) Tabel 2.6 Hormon Amina Sumber: Rumahorbo, Hotma. 1999 2.4          Sistem Pengendalian Hormon Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga menganggu fungsi tubuh. Untuk menertibkan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon mesti dikelola dalam batasan yang sempurna. Tubuh perlu mencicipi dari waktu ke waktu apakah diharapkan lebih banyak atau lebih sedikit hormon. Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya kalau mereka merasakan bahwa kadar hormon yang lain yang mereka kendali terlalu tinggi atau terlalu rendah. Hormon hipofisa lalu ke dalam pedoman darah untuk merangsang acara di kelenjar sasaran. Jika kadar hormon dikelenjar sasaran dalam darah memadai, maka hipotalamus dan kelenjar. Hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon. Sistem umpan balik ini menertibkan semua kelenjar yang berada dibawah kontrol hipofisa. 2.5          Jenis dan Sumber Vitamin Vitamin Sumber Vitamin A (Retinol) Hati, minyak   ikan, daging, susu, serta sayuran hijau dan kuning, buah – buahan   berwarna merah dan orange (cabai merah, wortel, pisang, papaya, dan lain - lain). B 1 (Tiamin) Daging, polong - polongan, kacang tanah, biji-bijian, gandum, susu, ragi, beras, telur, dan lain- lain. B 2 (Riboflavin) Susu, daging, biji-bijian, sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur , dan lain - lain. B 3 (Niasin) Hati, telur, jamur, kacang tanah, buah – buahan, gandum, ragi, dan lain - lain. B 5 (Asam Pantotenat) Daging, susu, sayur hijau, ginjal, hati, kacang hijau, dan lain – lain. B 6 (Pridoksin) Telur, daging, kentang, kubis, kacang – kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi, dan lain – lain. B 7 (Biotin) Polong-polongan, sayur-sayuran, daging, dan lain – lain. B 9 (Asam Folat) Selada, bayam, semangka, belewah, kacang - kacangan, dan lain – lain. B 12 (Kobalamin) Daging, telur, produk susu, hati, ragi, dan lain – lain. C (Asam Askorbat) Buah-buahan   (jeruk, tomat, papaya), dan   sayuran hijau yang lain. D (Kalsiferol) Susu, minyak ikan, kuning telur, dan keju. E (Tokoferol) Biji-bijian, sayuran,   minyak nabati, telur, mentega, susu, ikan, ayam, kecambah, dan ragi. K (Filokuinon) Sayuran segar (bayam, tomat, wortel, dan lain – lain), susu, dan kuning telur. Tabel 2.7 Jenis dan Sumber Vitamin Sumber: Campbell et al , 2004 2.6         Fungsi Vitamin Vitamin Fungsi A (Retinol) Komponen pigmen visual(penglihatan), pemeliharaan jaringan epitelium, antioksidan, dan mencegah kerusakan lipid membran sel B 1 (Tiamin) Berguna dalam pengeluaran CO 2 dari senyawa organik serta menangkal penyakit beri-beri B 2 (Riboflavin) Pernapasan dalam sel (respirasi selular), mempertahankan keutuhan jaringan saraf, dan mempercepat pemindahan rangsang sinar ke saraf mata B 3 (Niasin) Membantu pembebasan energi dari kuliner dan sintesis asam lemak dan dipakai dalam metabolism asam amino B 5 (asam pantotenat) Membantu metabolisme karbohidrat, protein dan lemak dalam badan B 6 (pridoksin) Membantu mencerna protein dan respirasi selular B 7 (Biotin) Metabolisme energi, perkembangan rambut dan kuku, menurunkan berat badan dan menjaga kadar gula dalam darah B 9 (Asam Folat) Pembentukan sel darah merah, perbaikan DNA, Perkembangan bayi, pembentukan jaringan tubuh, memaksimalkan fungsi otak, perkembangan rambut, metabolism asam nukleat dan asam amino B 12 (kobalamin) Pembentukan sel darah merah, sintesis asam nukleat dan pembelahan sel C (asam askorbat) Digunakan dalam sintesis kolagen, antioksidan, menolong detoksifikasi, dan memperbaiki perembesan besi D (Kalsiferol) Meningkatkan perembesan kalsium dan fosfor untuk kesehatan tulang dan gigi serta memajukan kemajuan tulang sejati E (Tokoferol) Berperan penting dalam tata cara reproduksi, menangkal penyakit kanker paru-paru, menolong menghalangi kerusakan lipid membran sel K (filokuinon) Berperan dalam pembekuan darah dan dapat menangkal keguguran Tabel 2.8 Jenis dan Fungsi Vitamin Sumber: materi golongan Biologi Umum BAB III PENUTUP 2            3            3.1          Kesimpulan 1.       Hormon berasal dari bahasa Yunani ‘horman’ , yang bermakna memacu, merangsang, atau menggalakkan. 2.       Vitamin adalah   molekul organik yang dibutuhkan dalam makanan dalam jumlah sangat kecil ketimbang jumlah asam amino esensial dan asam lemak yang diperlukan oleh hewan dalam jumlah yang sungguh besar (Reace-Mitchell, 2004:23). 3.       Hal-hal penting mengenai konsep prosedur kerja hormon, yakni: a.        Sel mengandung reseptor bagi hormon dalam membran plasma. b.       Penggabungan hormong dengan reseptornya dalam membran plasma mampu merangsang siklase adenil yang juga terdapat dalam membran plasma. c.        Peningkatan acara siklase adenil menimbulkan meningkatnya jumlah AMP siklik dalam sel. d.       AMP siklik melakukan pekerjaan dalam sel untuk mengubah kecepatan satu atau beberapa proses. 4.       Beberapa jenis hormon antara lain: a.        Hormon Protein Hipofisis Anterior b.       Hormon Hipofisis Posterior c.        Hormon Pencernaan dan Metabolisme d.       Hormon Pendukung e.        Hormon Reproduksi f.        Hormon Amina 5.       Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya bila mereka merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah. 6.       Beberapa jenis vitamin antara lain: a.        A (Retinol) b.       B 1 (Tiamin) c.        B 2 (Riboflavin) d.       B 3 (Niasin) e.        B 5 (Asam Pantotenat) f.        B 6 (Pridoksin) g.       B 7 (Biotin) h.       B 9 (Asam Folat) i.         B 12 (Kobalamin) j.         C (Asam Askorbat) k.       D (Kalsiferol) l.         E (Tokoferol) m.     K (Filokuinon) 3.2          Saran 1.       Dengan adanya makalah dan pengetahuan komplemen tentang hormon dan vitamin, semestinya kita mampu memahami secara sederhana hal-hal yang bekerjasama dengan hormon dan vitamin serta acara yang ditunjang oleh hormon dan vitamin. 2.       Perbanyaklah perbendaharaan ilmu tentang hormon dan vitamin dengan membaca postingan atau jurnal-jurnal ilmiah dan buku-buku biologi lainnya yang menampung gosip tentang materi ini. DAFTAR PUSTAKA Walker, Richard. 2003. Ensiklopedia Mini Tubuh Manusia . Jakarta: Erlangga. Yuliarti, Nurheti. 2009. A to Z Food Suplement . Yogyakarta: Penerbit Andi. Rumahorbo, Hotma. 1999. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Endokrin . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Campbell, R.W. 2010. Biologi Jilid 3 , Edisi Kedelapan . Terjemahan Rahayu L.   Erlangga:   Jakarta.  
Sumber http://hidayatirahimah.blogspot.com


EmoticonEmoticon