Pernah menyimak atau melantunkan cicak-cicak di dinding? Lagu favorit penulis dikala masih duduk dibangku kanak-kanak. Ternyata lagu ini menyebabkan perdebatan mulai jenjang sekolah dasar. Ini dimulai saat anak sudah mengenal Kamus Besar Bahasa Indonesia dan mencari arti kata cicak. Ternyata kata cicak diarahkan pada kata cecak. “Kaprikornus mana yang benar, cicak atau cecak?”, tanya anak tersebut.
Untuk membahasnya mari kita identifikasi dahulu lirik lagunya sebagai berikut
Cicak-cicak didinding
Diam-diam merayap
Datang seekor nyamuk
Hap! lalu ditangkap
Mana Yang Benar, Cicak atau Cecak?
Untuk mengenali kata baku dan benar untuk dipakai kita mesti membuka kamus. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata yang baku antara cicak atau cecak yaitu cecak. Jika Anda mencari arti kata cicak maka akan diarahkan menjadi cecak.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan kata baku yang semestinya dipakai adalah cecak, dan kata tidak bakunya yakni cicak.
Kembali lagi ke KBBI, pemahaman cecak adalah binatang merayap, umumhidup di rumah (pada langit-langit, di erat lampu), makanannya binatang kecil (nyamuk dan sebagainya), sering berbunyi “cek, cek”.
Kaprikornus lagu tersebut secara bahasa kurang tepat karena menggunakan kata-kata tidak baku. Bahkan diajarkan pada anak, yang seharusnya dikenalkan pada kata-kata baku biar dapat menghargai bahasanya sendiri.
Kelebihan Cecak
Cecak merupakan reptil yang memiliki kesanggupan hidup luar biasa. Dikenal dengan kemampuan menetapkan ekornya (autotomi) selaku langkah untuk mengecoh pemangsa. Ekor ini nantinya dapat tumbuh lagi mirip semula dalam waktu kurang lebih sebulan.
Selain itu kemampuan bertahan hidup yang hebat, mampu bertahan pada berbagai kondisi cuaca.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon