Jumat, 06 November 2020

Bullying Di Lingkungan Sekolah

Bullying di lingkungan sekolah ialah penindasan sebagai bentuk negatif interaksi sosial yang terjadi di sekolah. Bullying yang juga sering disebut dengan bully mempunyai pengaruh yang bisa sungguh serius terhadap pertumbuhan penerima didik. Karena dapat mengganggu kemajuan secara mental dan psikis.


Apa itu Bullying


Bullying ialah sikap garang dari seorang atau sekelompok orang alasannya adalah ketidakseimbangan kekuasaan atau kekuatan dengan tujuan menindas seorang yang lebih lemah. Bullying kalau diartikan kedalam bahasa Indonesia bisa berarti intimidasi, perundungan atau merisak.


Korban intimidasi ini umumnya cuma perorangan karena sungguh susah untuk melaksanakan intimidasi kedalam sebuah kalangan, meskipun ini juga mampu terjadi.


Bentuk Bullying di Sekolah


Bentuk-bentuk intimidasi dilingkungan sekolah dapat dicontohkan dalam banyak perkara, namun secara garis besar penulis menggolongkan menjadi dua bentuk :



  1. Intimidasi lisan dapat berupa mengejek, mencibir, rasial, maupun ancaman. Tujuan intimidasi lisan semoga korban menjadi dikucilkan atau dijauhi peserta bimbing lain.

  2. Intimidasi fisik mampu berupa langkah-langkah memukul, menendang, mendorong, meludah, menggoda, melecehkan. Tujuan intimidasi fisik ini lazimnya biar korban melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan pelaku.


Pelaku Bullying


Pelaku Intimidasi ini dapat dikategorikan menjadi dua ialah :



  1. Intimidasi yang dilaksanakan sekelompok penerima bimbing, biasanya perlakuan intimidasi secara kalangan ini dijalankan pada sekolah-sekolah tingkat atas alasannya anak usia ini lazimnya senang berkelompok. Tujuan dari intimidasi kalangan ini untuk menunjukkan bahwa kelompoknya yang lebih atau paling lebih banyak didominasi.

  2. Intimidasi yang dijalankan perorangan ini biasanya dijalankan pada tingkat sekolah dasar yang ingin menunjukkan keberadaan diri akseptor ajar kepada penerima asuh yang lain.


Meskipun demikian, seiring dengan perkembangan teknologi sehingga peserta didik dapat mengakses tontonan maupun tuntunan yang kurang layak maka intimidasi kelompok ini juga bisa terjadi pada tingkat sekolah dasar.


Ciri-Ciri Pelaku dan Korban


Secara umum pelaku maupun korban bullying ini sering kali sulit dikenali. Penyebabnya selain karena sobat bisa juga alasannya.


Pelaku maupun korban intimidasi ini mampu dilihat dari tingkah laku yang ditunjukkan secara biasa . Ciri-ciri pelaku lazimnya memberikan sikap yang dominan dan angkuh, sedangkan korban intimidasi umumnya memperlihatkan perilaku dan tingkah laku penyendiri, pendiam, dan mengasingkan diri.


Mengatasi bullying di lingkungan sekolah


Mencegah


Peserta didik perlu diberikan pengetahuan tentang efek tindakan bullying serta akibat yang bisa ditimbulkan. Akhibat ini mampu memiliki dampak pada korban maupun pelaku. Untuk memperkuat pengetahuan juga perlu diajarkan pendidikan budi pekerti kepada akseptor bimbing.


Orang bau tanah penerima ajar juga bisa menawarkan masukan terhadap guru jika mengetahui anaknya atau anak lain menjadi korban maupun memiliki potensi menjadi korban.


Menindaklanjuti


Guru dapat melakukan pemantauan kepada peserta bimbing yang memiliki kepribadian yang janggal. Hasil pantauan guru menurut ciri-ciri pelaku maupun korban diatas dapat menjadi bahan untuk menawarkan pendampingan terhadap seluruh akseptor bimbing.


Sekolah dalam lingkup yang lebih luas juga dapat menegakkan hukum dan disiplin lewat acuan-acuan kebiasaan baik yang dapat menjauhkan langkah-langkah intimidasi ini dari seluruh penerima asuh.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)