Untuk artikel kali ini, saya akan membahas tentang transistor, dimana padahal inilah saya akan menjelaskan tentang fungsi, cara kerja dan pengertiannya. Maka jika kalian ingin mengetahui lengkap mengenai transistor, kalian wajib membaca artikel ini lebih lanjut lagi. Tetapi kalian tahu tidak apa yang dimaksud transistor? Jika tidak, maka berikut penjelasan lengkap tentang transistor.
Pengertian Transistor
Apa yang dimaksud dengan Transistor adalah merupakan sebuah komponen elektronik yang sering kali digunaka untuk penguat, digunakan sebagai penyambung, sirkuit pemutus, modulasi sinyal, digunakan juga sebagai stabilitas tegangan dan masih banyak lagi.
Transistor juga memiliki fungsi sebagai kran listrik yang dimana ya berdasar dengan tegangan inputnya. Hal tersebut dapat memungkinkan sebuah pengalihan listrik yang telah akurat dan tentunya telah berasal dari sumber listrik.
Cara Kerja Transistor
Transistor ada juga yang bernama transistor bipolar atau bisa juga disebut dengan transistor BJT. Jenis bipolar merupakan sebuah inovasi yang telah menggantikan transistor tabung atau vacum tube. Selain sebuah jenis bipolar yang memiliki sebuah dimensi yang relatif kecil, dang mempunyai sipasi daya juga relatif kecil yang bisa bekerja pada suhu yang dingin.
Ada juga sebuah transistor tabung, transistor tabung biasa digunakan pada sebuah aplikasi audio untuk mendapatkan suara yang lebih baik tentunya. Tetapi hal tersebut memerlukan sebuah konsumsi daya yang sangatlah besar. Karena jika kalian sedang memisahkan elektron hal tersebut hal tersebut harus menggunakan teknik pemanasan filanen seperti sebuah lampu pijar.
Transistor bipolar juga telah memiliki 2 junction yang bisa kalian samakan dengan penggabungan menggunakan 2 buah dioda. Ada juga sebuah Emiter-Base yang merupakan satu junction dan sebuah base kolektor junction yang ada lainnya, hal itulah mengapa ia disebut Bipolar Juction Transistor. Seperti pada sebuah dioda arus juga akan mengalir hanya jika ada yang memberikan bias positif.
Hal itu juga hanya bisa disebabkan jika tegangan pada sebuah tegangan P lebih positif daripada N. Karena adanya sebuah base-emiter yang telah mendapatkan bias positif maka hal tersebut akan terlihat seperti pada dioda. Tetapi sering kali sebuah base memiliki lebar yang sangat tipis maka dengan itu hanya sebagian elektron saja yang dapat bergabung dengan hole di base tersebut. Sebagian besar juga akan menembus lapisan base yang ada menuju ke kolektor.
Hal tersebutlah menjadi salah satu alasan jika ada dua diode digabungkan dan tidak dapat menjadi transistor. Karena juga ada persyaratan yang harus lebar base sabgatlah tipis sihingga dapat menyebabkan terjadi terjangan oleh elektron. Jika tegangan pada base-emitor telah dibalik, maka tidak akan ada kejadian diman aliran sebuah elektron dari emitor telah menuju kolektor.
Jika sebuah base diberikan keran secara pelan-pelan dengan maju, maka elektron akan mengalir menuju sebuah kolektor, dan besarannya sebanding dengan besar arus sebuah bias base yang telah diberikan tadi. Jika dilihat dengan simpelnya, maka arus base telah mengatur banyaknya sebuah electron yang telah mengalir dari emiter menuju kesebuah kolektor. Hal inilah yang telah dinamakan dengan efek penguatannya.
Karena sebuah arus base-nya yang kecil telah menghasilkan sebuah arus emitor-colector yang lebih besar lagi. Sebuah istilah amplifier juga sebenarnya bukanlah penguatan yang didalam arti sebenarnya. Karena dengan penjelasan yang telah ada, yang terjadi bukanlah sebuah penguatan melainkan arus yang lebih kecil telah banyak mengkontrol aliran arus yang lebih besar darinya. Kita juga dapat mengerti bahwa base pengatur yang telah ada membuka dan telah menutup aliran arus emitor-colector.
Pada sebuah transistor PNP, fenomena yang sama dengan bacaan diatas juga dapat dijelaskan dengan cara memberikan sebuah bias. Dalam hal ini juga, yang sering disebut dengan perpindahan arus adalah arus hole. Perlu kalian ingat juga bahwa, walaupun tidak ada perbedaan sama sekali pada doping pembuatan kolektor dan emitor, namun jika kalian melakukan praktek maka kolektor dan emitor tidak akan terbalik.
Dari suatu bahan silikon juga, emitor telah diperbuat lebih dahulu dibandingkan dengan doping yang berbeda yaitu konduktor. Terkadang juga akan ada sebuah efek dioda pada sebuah terminal sehingga dapat menyebabkan terjadi arus yang sesuai dengan apa yang telah dikehendaki. Dalam sebuah terminologi parameter arah arus merupakan sebuah potensial yang lebih besar memiliki sesuatu potensial yang lebih kecil lagi.
Definisi simpel nya adalah perbandingan arus kolektor kepada arus emitor. Karena sudah sangat umum bahwa besar arus kolektor hampirlah sama dengan besar arus emitor maka ideal besarnya yang umum adalah antara 0.95 sampai dengan 0.90. Pada data tabel transistor juga sudah dijelaskan bahwa ia juga dapat dijumpai melalui spesifikasi BDC ataupun HFE telah dijadikan sebuah perbandingan antara arus kolektor dan arus base.
Fungsi Transistor
Ada beberapa fungsi Transistor yang harus kalian ketahui, apa saja kegunaan dan fungsinya? Berikut ini informasi lengkapnya yang bisa dipahami.
1. Transistor digunakan sebagai penguat arus
Transistor digunakan sebagai penguat arus karena, ia memiliki sebuah fungsi yang dapat digunakan sebagai rangkaian sebuah power supply tentunya juga telah menggunakan tegangan yang sudah di setting terlebih dahulu. Jika transistor digunakan sebagai fungsi penguat maka ia harus membias tegangan yang contact sesuai basisnya. Agar dapat mengeluarkan tegangan yang masih tetap. Umumnya agar dapat tetap digunakan oleh diode zener.
2. Transistor digunakan sebagai sakelar elektronik
Hal ini dilakukan yaitu dengan cara mengatur sebuah bias dari transistor sampai dengan yang telah jenuh dan dapat sebuah hubungan singkat antara kaki konektor dan emitor. Hal ini juga harus memanfaatkan kejadian, maka dengan itu pula transistor bisa kalian gunakan sebagai sebuah sakelar.
Jenis ini juga bisa kalian gunakan sebagai penguat sinyal AC. Dari berbagai banyaknya sebuah tipe-tipe transistor yang telah ada, awalnya dulu hanya terdapat 2 tipe yang masih dasar yaitu, BJT (transistor bipolar) dan juga FET (Field Effect Transistor) yang memiliki cara kerja berbeda-beda.
Kenapa dinamakan transistor bipolar? Hal tersebut dinamakan karena Subah kanal konduksi yang mempunyai keutamaan memakai 2 buah polaritas pembawa sebuah muatan elektron dan juga lubang untuk membawa muatan suatu listrik. Didalam BJT ini juga memiliki keutamaan harus melewati satu daerah atau lapisan lagi bagi pembatas yang dinamakan depletion dan juga dengan ketebelannua yang bisa diatur lagi dengan menggunakan kecepatan yang cukup tinggi dengan sebuah tujuan yang dilakukan untuk mengatur aliran arus yang utama.
Kenapa dinamakan dengan FET ? Karena ia juga sebagai transistor unipolar yaitu, memakai jenis satuan pembawa muatan. Didalam FET jika ga sebuah aluran listrik utamanya telah mengalir dalam satu kenal sebuah konduksi yang sempit dengan mempunyai sisi Zone. Lalu sebuah ketebalan yang ada diperbatasan bisa kalian ubah dengan perubahan tegangan yang sedang diberikan untuk mengubah kanal tersebut.
Jenis-Jenis Transistor
Jenis-jenis transistor yang sangat umum hanya menjadi 2 jenis. Yaitu sebuah transistor bipolar dan juga transistor efek Medan. Jenis kedua ini juga dapat menentukan sekali dalam suatu pembuatan rangkaian elektronik. Terima bagi kalian yang membuat rangkaian audio, saklar, general purpose, rangkaian amplifier, sebuah tegangan tinggi dan masih banyak lagi.
Transistor bipolar merupakan komponen yang sangatlah umum telah digunakan di dalam dunia elektronik ini. Didalam transior ini jyga sudah terdapat 3 buah lapisan material semikonduktor yang memiliki 2 lapisan inti lagi. Jenis bipolar juga memiliki 3 kaki yang telah diberi nama, Kolektor (k), Basis (b) dan juga Emiter (e). Perbedaannya juga ada diantara jenis-jenis dan fungsi Transistor yang telah terlihat pada polaritas pemberi tegangan pada suatu bias dan arah berlawanan arus listrik.
Cara kerja sebuah tipe bipolar juga dapat kalian lihat dari dari 3 buah dioda terminal yang memiliki positif dan juga negatif yang selalu berdempetan. Maka inilah yang menyebabkan ia memiliki 3 terminal. Sebuah perubahan arus listrik yang masih mencapai jumlah kecil yang sudah menimbulkan efek perubahan cukup besar pada terminal kolektor nya. Prinsip kerja ini juga uang telah mendasari para pengguna transior menjadi penguat eletronik.
Pada saat ini juga telah ada jenis-jenis transistor FET dibagi menjadi 2 tipe yaitu, depletion mode dan juga enhancement mode. Kedua buah mode ini juga telah menandakan sebuah polaritas tegangan gate yang telah dibandingkan dengan sourc pada saat FET dengan menghantarkan listrik.
Sebagai contoh juga bagi para depletion mode, disini juga gate adalah negatif dibandingkan dengan source. Sedangkan didalam enhancement mode ini gate adalah positif. Jika suatu tegangan gate telah dirubah menjadi positif. Maka sebuah aliran arus kedua buah mode diantara source dan drain yang akan meningkat.
Penutup
Diatas lah beberapa pengertian tentang transistor dan juga beberapa fungsinya yang dapat kalian contoh. Artikel juga dapat mempermudah kalian dalam mengerti tentang pengertian dan maksudnya. Semoga artikel toraccino.id juga dapat menambah wawasan kalian. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa diartikel selanjutnya.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon