Jumat, 02 Oktober 2020

Gundah! Galau! Arrrrggghhh..

Akh, sumpah gundah berat! Dikira masalah ini mampu selsai ternyata masih ada lanjutannya! Saya kecewa, kenapa duduk perkara ini mesti multi chap. Ingin sekali rasanya saya pergi dari duduk perkara ini, tapi saya rasa pergi menghindari suatu dilema bukan hal yang tepat. Saya sudah mencoba melalaikan dilema ini dan selalu menjajal untuk memenuhi anggapan dengan positive thingking, tapi entah kenapa terkadang timbul sendirinya dilema ini dalam benak aku! Menyebalkan sungguh! Begitu membebani fikiran. Terkadang saya menghayal dan memimpikan, kalau saja hidup saya bagaikan di drama-drama korea atau komik-komik shoujo kebanyakan yang mayoritas senantiasa berakhir dengan happy ending. Ingin sekali rasanya saya punya kehidupan mirip itu, walaupun hidup dalam keadaan sangat terpuruk, tapi di sisi lain niscaya ada seseorang yang mempedulikan dan melindungi meskipun secara tidak langsung dari jauh. Saya ingin sekali rasanya punya seseorang yang sungguh memiliki arti dalam hidup ini, beliau ialah seseorang yang selalu mengerti dan selalu memberi support pada harapan aku, memperlihatkan semangat dan menawarkan senyum cuma untuk saya. Tapi rasanya itu tidak mungkin, semua cuma fiksi (fiction..fiction..), apalagi sampai terjadi pada hidup aku, oh matahari sudah terbit di barat kah? Kalau saja hidup aku ini sebuah film, niscaya apa yang dimimpikan oleh sang pemain film utama yang awalnya cuma beliau anggap sebatas mimpi, jika sang penulis skenario ingin mimpinya tadi menjadi positif, tentulah beberapa dikala kemudian akan terwujud dengan gampangnya. Tapi ini apa, semua ini kehidupan konkret. Yang menertibkan takdir saya ialah Allah SWT, mungkin memang ini yang terbaik untuk aku. Saya tau walau bahu-membahu aku merasa sedang sukar kini, tetapi mungkin lebih banyak lagi orang di luar sana yang lebih berat masalahnya dibanding saya sekarang. Walaupun saya tidak punya orang yang mampu menyemangati aku, tapi bagi aku menyemangati seseorang juga menyenangkan. Apalagi orang tersebut menghargai dan mengetahui bahwa aku itu sedang memperlihatkan semangat padanya. Senang rasanya, dapat membuat suatu senyum tercipta di hati saya. Semua itu terasa bagaikan ikut juga menyemangati diri sendiri, padahal sebenarnya sedang menyemangati orang lain. Entah kenapa menjadi kelegaan batin tersendiri. :) Sekian artikel yang tentu arah ini, maaf jikalau susah diketahui, mungkin. :D
Sumber http://hidayatirahimah.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)