Rabu, 16 September 2020

Fungsi Flora Jalan

Jenis flora yang akan ditanam semestinya tidak hanya memiliki satu manfaat melainkan ada faedah lain yaitu dari aspek ekologis, aspek estetika, faktor keselamatan dan aspek ketentraman. Bagian dari tumbuhan yang menjadi pertimbangan pemanfaatanya ialah dari organ (batang, daun, buah, bunga dan perakaranya serta sifat perkembangannya. Sebagai teladan, dari tajuk, bunga dan daun mampu menimbulkan kesan keindahan (estetika), dari beberapa bunga yang mengeluarkan aroma segar dan warna yang menarik, batang dan daun dapat berfaedah sebagai peneduh, pembatas, penghalang angin, penghalang silau dari lampu kendaraan dan cahaya matahari. Disamping itu juga manfaat penanaman pohon di jalan adalah sebagai ciri atau maskot suatu kawasan adalah flora setempat atau tumbuhan eksotik yang khas dan hanya mampu tumbuh dan meningkat khusus pada daerah tertentu atau cuma ada di Indonesia. 1) Mengurangi pencemar udara (CO2) Secara umum jenis tumbuhan yang berhijau daun (chlorophyl) dalam proses fotosintesisnya dengan tunjangan cahaya matahari akan menggunakan karbon dioksida (CO2) dari udara atau lingkungan sekitarnya diubah antara lain menghasilkan Oksigen (O2). Gas CO2 selaku salah satu gas rumah beling yang mampu menimbulkan pemanasan global akan direduksi oleh flora. Semua jenis tanaman yang berklorofil mempergunakan CO2 untuk proses biokimia yang dibantu cahaya matahari dapat menghasilkan O2 yang diperlukan untuk kehidupan mahluk hidup di bumi. 2) Penyerap Kebisingan Beberapa jenis tumbuhan dapat meredam bunyi dengan cara mengabsorpsi gelombang suara oleh daun, cabang, dan ranting. Jenis tanaman (pohon, perdu/semak) yang paling efektif untuk meredam suara yakni yang mempunyai tajuk yang tebal dan bermassa daun padat. Jenis-jenis flora tersebut diperlukan pada daerah-tempat yang berada di pinggir jalan yang memerlukan ketenangan dan ketentraman, antara lain yaitu kawasan kemudahan umum (kawasan ibadah, pendidikan, kesehatan, perkantoran dan lainya). Contoh tanaman yang bertajuk tebal dan massa daun padat antara lain: tanjung, kiara payung, teh-tehan pangkas, puring, pucuk merah, kembang sepatu, bougenville, oleander. 3) Penghalang Silau Cahaya lampu kendaraan dari arah yang berlawanan saat malam hari terkadang mengganggu pandangan atau silau bagi pengemudi lainya yang bertentangan arah. Salah satu cara penanganannya dengan cara menanam flora di tepi jalan dan median jalan. Sebaiknya diseleksi pohon atau perdu yang bermassa daun padat, ditanam rapat pada ketinggian 1,5 m. Pada jalur jalan raya bebas hambatan, penanaman pohon tidak dibenarkan pada jalur median jalan. Sebaiknya pada jalur median ditanam tumbuhan semak, biar sinar lampu kendaraan dari arah yang berlawanan mampu dikurangi. Contoh: bougenville, puring, pucuk merah, kembang sepatu, oleander, nusa indah. 4) Pembatas Pandang Tanaman dapat pula dimanfaatkan selaku penghalang persepsi terhadap hal-hal yang tidak mengasyikkan untuk ditampilkan atau dilihat, seperti timbunan sampah, daerah pembuangan sampah, dan galian tanah. Jenis flora tinggi dan perdu/semak yang bermassa daun padat mampu ditanam berbaris atau membentuk massa dengan jarak tanam rapat. Contoh: bambu, glodokan tiang, cemara, puring, pucuk merah, kembang sepatu, oleander. 5) Pengarah Tanaman mampu digunakan sebagai penghalang pergerakan manusia dan binatang. Selain itu juga mampu berfungsi mengarahkan pergerakan. Lansekap tepi jalan yang bagus dapat memperlihatkan arah dan isyarat bagi pengendara. Fungsi penanaman mampu menolong/menolong pengguna jalan mengumumkan adanya tikungan jalan atau mendekati jembatan. Walaupun penanaman mirip itu harus didesain dengan pertimbangan untuk keamanan kemudian lintas, pemeliharaan yang murah dan meminimalkan penyiangan. Contoh: cemara, glodokan tiang, palem. 6) Memperindah Lingkungan Lansekap yang indah/bagus dan jalan yang teduh ditanami pohon dan tanaman lain di sepanjang jalan akan membuat lingkungan yang lebih aman, menciptakan santai dan ketenangan dari ketegangan bagi pengendara. Penanaman perdu dan pohon, terutama di kawasan perkotaan didesain berkaitan dengan jenis dan fungsi dari jalan untuk mengurangi beberapa gangguan antara lain polusi udara dan kegaduhan. 7) Penahan Benturan Kecelakaan akan terjadi dikala pengendara mengalami kecapekan, lepas kontrol, mabuk, melampaui batas kecepatan atau menjajal menghindari benturan pada objek yang membahayakan di jalan. Pada lokasi dimana hal-hal seperti itu terjadi, lingkungan tepi jalan yang dapat membantu pengendara meminimalisir kemungkinan membentur objek yang keras dengan memakai tumbuhan. Penanaman perdu yang berakar dengan berpengaruh dan berkembang dengan baik, akan menghemat kerusakan dan kecelakaan pada kendaraan dan pengemudi dibandingkan dengan memasang pembatas/dinding yang keras. 8) Pencegah Erosi Kegiatan insan dalam menggunakan lahan, selain mengakibatkan efek kasatmata juga menyebabkan imbas negatif kepada kondisi tanah/lahan, contohnya dalam pembentukan tampang tanah, pemotongan, dan penambahan paras tanah (cut and fill). Kondisi tanah menjadi rapuh dan mudah tererosi oleh alasannya adalah dampak air hujan dan embusan angin yang kencang. Akar tanaman dapat mengikat tanah sehingga tanah menjadi kokoh dan tahan terhadap pukulan air hujan serta tiupan angin. Selain itu mampu untuk menahan air hujan yang jatuh secara tidak langsung ke permukaan tanah. Pohon, perdu dan rumput dapat membantu dalam mengendalikan erosi tanah. 9) Habitat Satwa Tepi jalan akan menawarkan kawasan bagi tanaman yang mesti ditanam kembali. Hal ini membantu mengembalikan kesimbangan tata cara ekologi. Spesies yang diadopsi pada keadaan lahan yang khusus dan mempunyai nilai keilmuan dan pengobatan mesti dilindungi. Salah satu satwa liar yang dapat dikembangkan diperkotaan adalah burung. Beberapa jenis burung sangat membutuhkan flora sebagai daerah mencari makan maupun selaku tempat bersarang dan bertelur. Tanaman selaku sumber makanan bagi hewan serta tempat berlindung kehidupannya. Hingga secara tidak eksklusif tumbuhan mampu membantu pelestarian kehidupan satwa. 10) Pengalih Parkir Ilegal Penanaman perdu atau pohon pada tepi jalan mampu mencegah parkir liar terutama di kawasan perkotaan dimana hal ini menjadi dilema, meskipun rambu sudah dipasang. Pada luasan yang terbatas dapat dipakai pohon kecil atau perdu untuk menghalangi pengendara yang akan parkir di kawasan larangan parkir. 11) Pemecah Angin Pemilihan tumbuhan yang ditanam sepanjang koridor jalan akan berfungsi selaku pemecah angin, dengan demikian meminimalisir imbas dari angin pada pengendara, khususnya angin puting-beliung dan angin lintang Jenis tumbuhan yang dipakai harus flora tinggi dan perdu/semak, bermassa daun padat, ditanam berbaris atau membentuk massa dengan jarak tanam rapat
Sumber http://hidayatirahimah.blogspot.com


EmoticonEmoticon