Tahukah kau cara untuk menuliskan perkataan seseorang dalam suatu kalimat yang menggambarkan ucapan langsungnya? Ini disebut dengan kalimat pribadi. Dalam tata tulis Bahasa Indonesia, terdapat aturan baku yang mengaturnya. Dalam halaman ini kita akan belajar perihal acuan-pola kalimat langsung dan tidak pribadi disertai dengan ciri-cirinya.
A. Kalimat Langsung
Pengertian Kalimat Langsung
Kalimat pribadi yakni kalimat yang ditulis sama persis dengan apa yang diucapkan seseorang.
Baca juga: 5 Pedoman Penggunaan Tanda Titik diikuti Contoh
Aturan Kalimat Langsung
Kalimat pribadi mempunyai aturan khusus yang membedakannya dari kalimat tidak eksklusif.
- Kalimat eksklusif diapit menggunakan dua tanda petik.
- Kalimat langsung diawali dengan memakai abjad kapital.
- Tanda baca selesai mirip titik (.), seru (!), dan tanya (?) mampu ditulis sebelum tanda petik selesai.
- Kalimat langsung dan kalimat pengiring dipisahkan menggunakan tanda koma (,).
- Kalimat langsung yang berbentuk obrolan harus diawali dengan titik dua (:) di depan kalimat eksklusif.
- Apabila terdapat 2 kalimat dalam petikan, huruf pertama pada kalimat pertama menggunakan aksara kapital. Sedangkan pada kalimat kedua menggunakan karakter bukan kapital kecuali pada nama orang atau sapaan.
- Dalam membaca kalimat langsung diberikan pementingan pada intonasinya.
Pola Kalimat Langsung
Terdapat beberapa contoh yang dipakai dalam kalimat eksklusif, diantaranya
- Pengiring, “Kalimat eksklusif.”
- Pengiring, “Kalimat langsung!”
- Pengiring, “Kalimat pribadi?”
- “Kalimat langsung,” pengiring.
- “Kalimat langsung?” pengiring.
- “Kalimat langsung!” pengiring.
- Nama: “Kalimat langsung.”
- “Kalimat eksklusif,” pengiring, “kalimat langsung”
Contoh Kalimat Langsung
Berikut ini beberapa teladan kalimat langsung yang dikembangkan berdasarkan contoh-acuan di atas.
- Andi berkata, “Bulan depan kita akan berwisata.”
- Siska berkata, “Tolong ambilkan piring di meja!”
- Bimbim mengajukan pertanyaan, “Jam berapa abang pulang?”
- “Bulan depan kita akan berwisata,” kata Andi.
- “Tolong ambilkan piring di meja!” pinta Siska.
- “Jam berapa kakak pulang?” tanya Bimbim.
- Andi berkata: “Bulan depan kita akan berwisata.”
- “Bulan depan kita akan berwisata,” kata Andi, “menggunakan bus sekolah.”
B. Kalimat Tidak Langsung
Pengertian Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung yakni kalimat yang dibuat untuk menyampaikan ucapan seseorang dalam bentuk gosip serta sudut pandang tidak pribadi.
Aturan Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung memiliki beberapa hukum adalah
- Tidak lagi memakai tanda petik.
- Intonasi ketika membaca kalimat tidak langsung datar.
- Biasanya menambahkan konjungsi “bahwa”.
- Terdapat perubahan kata ganti orang, adalah:
– Kata ganti orang ke-1 berubah menjadi orang ke-3.
“Saya”, “aku” menjadi “Dia” atau “Ia”
– Kata ganti orang ke-2 menjelma orang ke-1.
“kamu” “Dia” menjadi “aku”atau nama orang
– Kata ganti orang ke-2 dan ke-1 jamak berubah menjadi ”kami”, “kita” dan “mereka”
“kalian” “kami” menjadi “ “mereka” “kami”
Contoh Kalimat Tidak Langsung
Berikut ini beberapa teladan kalimat tidak eksklusif yang dibentuk menurut aturan-hukum di atas.
- Andi berkata, “Bulan depan kita akan berwisata.”
- Andi berkata bahwa bulan depan kita akan berwisata.
- Kakak berkata, “Dia adalah anak yang pandai.”
- Kakak berkata bahwa Yudha adalah anak yang pintar.
- Pelatih berkata, “Kalian mesti tekun berlatih.”
- Pelatih berkata bahwa kami mesti tekun berlatih.
- Siska berkata, “Tolong ambilkan piring di meja!”
- Siska meminta tolong untuk diambilkan piring di meja.
- Bimbim mengajukan pertanyaan, “Jam berapa kakak pulang?”
- Bimbim menanyakan jam berapa ia akan pulang.
Demikian pembahasan dari tim kependidikan.com ihwal acuan kalimat eksklusif dan kalimat tidak pribadi. Semoga mengembangkan pengertian Anda ihwal kalimat eksklusif maupun kalimat tidak eksklusif.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon