Mengubah puisi menjadi prosa lazimdisebut dengan parafrase. Dalam mengganti puisi menjadi bentuk prosa makna dan isinya tidak berganti (tetap), hanya bentuknya saja diubah.
Pengertian Puisi dan Prosa
Puisi yakni bentuk karya sastra yang terikat oleh hukum irama, rima, dan penyusunan bait dan baris yang bahasanya menjadi terlihat indah dan sarat makna.
Prosa ialah sebuah karya sastra yang bebas penulisannya dan tidak terikat oleh kaidah-kaidah mirip dalam puisi, sehingga biasa disebut dengan karangan bebas.
Baca juga: Pedoman Penggunaan Huruf Kapital yang Benar
Perbedaan Puisi dan Prosa
Berikut perbedaan puisi dengan prosa yang perlu dikenali sebelum mengenali cara mengubah puisi menjadi bentuk prosa
- Puisi terikat hukum sedangkan prosa bebas
- Puisi tersusun dari bait-bait sedangkan prosa berbentuk paragraf
- Puisi tidak menggunakan tanda baca sedangkan prosa memakai tanda baca seperti koma (,) dan titik (.)
Mengubah Puisi Menjadi Prosa
Dalam mengganti puisi menjadi bentuk prosa perlu melakukan beberapa hal, diantaranya:
- Memahami isi puisi dengan cara membaca puisi secara berulang-ulang.
- Mencatat kata-kata sukar yang ditemui dalam puisi, dilanjutkan dengan mencari arti kata-kata tersebut.
- Menambahkan kata-kata dan tanda baca yang sebelumnya tidak ada dan dihilangkan dalam puisi agar tampaklebih indah dengan cara menuliskan dalam tanda kurung.
- Mengubah susunan puisi dalam bait menjadi paragraf.
Contoh Mengubah Puisi Menjadi Prosa
Berikut contoh mengubah puisi menjadi prosa dengan bagian puisi yang dikutip dari bukubiruku.com.
Tangisan Air mata Bunda
Dalam Senyum kamu sembunyikan letihmu
Derita kurun siang dan malam menimpamu
tak sedetik pun menghentikan langkahmu
Untuk mampu Memberi cita-cita gres bagiku
1. Menemukan kata sulit dalam puisi di atas:
bunda : ibu
kurun : waktu/dikala
2. Penambahan kata-kata dan tanda baca yang sengaja dihilangkan pada puisi dimunculkan lagi dalam prosa.
(Ibu tetap) dalam tersenyum kau sembunyikan (meskipun dalam keadaan) lelah. (meskipun bersusah payah) derita kala (ketika) siang dan malam menimpamu, (tidak) Tak (pernah) sedetik (saja) beliau (mengalah) menghentikan langkah. Untuk (tetap) mampu menawarkan impian baru bagiku anaknya.
Parafrase puisi di atas selaku berikut:
Ibu tetap tersenyum walaupun dalam kondisi letih. Meskipun bekerja keras ketika siang dan malam, tidak pernah sedetik saja ia menyerah. Untuk tetap bisa memperlihatkan harapan baru bagi anaknya.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon